Sekali lagi aku
bertanya, apakah perbedaan itu indah?
Jika memang benar,
mengapa aku tidak dapat merasakan kebahagian itu?
Jika memang kita satu,
lantas mengapa perbedaan ini dipermasalahkan?
Bukankah Tuhan itu satu
adanya?
Bukankah hanya cara
kita menyebut nama-Nya dan menyembah-Nya saja yang berbeda?
Bukankah pada dasarnya
tujuan kita sama mendapatkan pintu Surga dari-Nya?
Jika Tuhan menciptakan
cinta, apakah bersama itu hanya untuk mereka yang sama dan tidak diperuntukkan
bagi kita yang berbeda?
Aku mengasihimu,
seperti bulan yang selalu setia mengitari bumi
Aku menghargaimu,
layaknya aku mengerti akan perbedaan ini
Aku mencintaimu,
bagaikan bintang yang berusaha datang meski mendung menghampiri
Kau bagaikan pasir
digenggaman, yang semakin aku berusaha untuk menggenggamnya sampai tengah
lautan engkau semakin nyata pergi dari pelukanku
Kau ibarat bintang di
langit dan aku bagaikan pecundang di bumi yang hanya mampu sekedar memujamu
tanpa dapat menggapai dan memilikimu
Jika saja aku
mengikutimu, apakah aku pantas menerima kepercayaan darimu sedang kenyataannya
Tuhanku saja berani aku khianati
Jika aku pergi darimu,
masihkah kata perbedaan indah itu nyata?
Kini aku hanya mampu
berjalan tanpa arah bagaikan itik kehilangan induknya yang hanya dapat berharap
suatu hari nanti ia mampu bertahan hidup seorang diri
Karena pada dasarnya
sebesar apapun cinta yang kita miliki, kita berbeda dan selamanya berbeda dan
tak akan pernah bersama
Teruntuk I.H.C.V
15 juli 2012
0 komentar:
Posting Komentar