Hilang

Kemarin, aku masih mencium harum tubuhmu
Kemarin, aku masih tertawa bahagia bersamamu
Kemarin, aku masih mendengar bisikan kata "I Love You" dari bibirmu.
Kemarin...
Rasanya aku ingin menghentikan waktu dan tak akan rela memutarnya kembali.
Kemarin....
Aku terbangun dan menyadari semuanya hanya mimpi, mimpi dimana aku bisa mendapatkan kebahagiaan yang tlah lama hilang.
Ya. Hilang.
Hilang karena kesalahanku sendiri
Hilang karena keegoisanku dan emosi sesaat dalam diri anak kecilku.
Menyesal, rasanya kalimat itu tak pantas aku ucapkan. Mana boleh aku menyesal dengan keputusan salah yang aku ambil?
Sungguh tak tahu malu jika aku berkata "aku menyesal dan aku ingin mengulang waktu kemarin dan menghapus kesalahanku"
Ya. Aku tak tahu malu.
Hari ini mentariku hilang digantikan senja, tapi bukankah senja lebih indah dibandingkan teriknya mentari?
Iya memang, tetapi senja lebih kelam dan akan memberikan kenyataan gelap yang gulita setelahnya.
Aku memang menyukai senja, tetapi hanya sesaat setelah senja itu pergi disaat itulah rasa ketakutanku datang dibawah malam.
Hal ini sama halnya saat aku masih bertahan dengan keegoisanku terhadapmu
Aku merasa menang dan aku bangga akan hal itu
Tetapi, setelah kau pergi, sungguh aku menyesali semuanya.
Aku menyesali senjaku hilang ditelan malam
Aku menyesali dirimu pergi karna keegoisanku
Aku menyesal,
Tuhan....... Masih pantaskah aku berteriak bahwa aku amat sangat menyesal setelah semuanya hilang?