Tak banyak dari masyarakat Indonesia tau tentang
tradisi ini, begitupun aku, dulu aku menganggap tradisi ini adalah tradisi
kampung yang katrok dan membosankan. Sebelumnya aku akan sedikit bercerita,
sebelum aku kembali ke kota ini aku pernah tinggal bersama nenekku di sebuah
desa kecil tetapi berpendapatan besar bernama Balakan. Desa ini berada di
Kelurahan Kenokorejo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Tak ada yang istimewa dari letak geografis desa ini, berada diantara sawah yang
mengelilingi desa dan sungai besar yang menjadi penghubung desa dengan TPU.
Justru disini letak keunikan desa ini, banyak orang takut berada di sekitar
kuburan, tetapi di desa ini Makam adalah sumber rezeki para warganya. Desa ini
tak banyak penghuninya mungkin tak lebih dari 60 kepala keluarga, dan sebagian
besar penduduknya bekerja sebagai petani, penjual bunga dan juru kunci makam. Sebenarnya
letak Makam Kyai Ageng Balak berada di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari. Tetapi
karena makam ini berada diantara dua desa yang berlainan kecamatan ini maka
seluruh perawatan makam dan isinya dikerjakan secara bersamaan. Biasanya Makam
Kyai Balak ramai dikunjungi wisatawan pada Kamis Malam Jum’at, Malam Jum’at
Kliwon dan Senin Malam Selasa Kliwon. Biasanya wisatawan yang datang mempunyai
maksud dan tujuan tertentu, untuk menarik wisatawan biasanya pengelola makam
menggelar pertunjukan Wayang Kulit yang dilakukan di Malam Jum’at Kliwon.
Sejarah Tentang Makam Kyai Balak dan Pulung Langse
“Wayah kene kok golek uwi, kae lho openono manggonku
enek ngisor wit serut, andi cilik openono bleduge panganen go wong sak eyupen
blarak, aku putro wayah ratu ping rolas isih keturunan Majapahit.” Di hamparan lading
ilalang seorang yang mencari ubi jalar (uwi) mendengar suara tanpa rupa, pesan
yang disampaikan agar merawat petilasan putra wayah ratu ke dua belas masih
keturunan Majapahit. Seperti mendapatkan wangsit orang tersebut pun mengikuti
petunjuk suara tersebut dengan mendirikan dan merawat gubuk beratap ilalang. Kemudian
menjaganya secara turun temurun. Kyai Balak / Raden Sujono yang merupakan anak
dari Raja Brawijaya yang berasal dari Majapahit ini mempunyai daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan, selain menjadi objek wisata religi setiap satu
tahun sekali tepatnya di akhir bulan Muharram (Sura) diadakan ritual pencucian
dan penggantian kain putih penutup makam Kyai Balak beserta dengan pusaka –
pusaka yang dikeramatkan. Tradisi ini diselenggarakan dengan tujuan untuk Tolak
Bala (Tolak Bencana). Biasanya ritual ini berlangsung tidak 2 – 3 hari sebagai
acara puncak adalah pencucian dan penggantian kain putih pengganti makam. Banyak
masyarakat percaya dengan datang dan memohon di depan makam Kyai Balak
keinginan mereka akan terwujud, biasanya wisatawan juga menyumbangkan hewan
seperti ayam dan kambing melalui juru kunci untuk dimasak dan dibagikan kepada
pengunjung lainnya.
Terlepas dari kepercayaan tersebut yang wajib kita
yakini bahwa hanya Tuhan Yang Maha Esalah tempat dimana kita meminta dan
berdoa, jika ada beberapa orang yang percaya dengan hal tersebut biarlah itu
menjadi tanggung jawabnya dengan Tuhan Yang Maha Kuasa karena kita tidak berhak
mengatur atau menuntut kepercayaan orang lain. Disisi lain Tradisi Pulung
Langse yang masih berlanjut sampai dengan saat ini wajib kita pertahankan agar
kita tidak kehilangan cirri kebudayaan Indonesia yang masih kental dengan
kepercayaan yang berbau mistis seperti ini.
1 komentar:
Assalamualaikum wrb, saya mohon maaf jika postingan ini menyinggung perasaan anda semua tapi saya lillahi ta’ala hanya mau menceritakan pengalaman pribadi saya yang mengubah kehidupan saya menjadi sukses. Perkenalkan terlebih dahulu saya Suci Andini tinggal di Riau,dulu saya berprofesi sebagai penjahit namun himpitan ekonomi yakni hutang piutang dalam membangun usaha saya kian semakin besar tapi saya tidak menyerah dengan keadaan saya tetap ikhtiar, pada suatu hari saya membuka buka internet tidak sengaja saya melihat postingan seseorang yang sama seperti keadaan saya tapi beliau sudah berhasil,beliau dibantu oleh Kyai H. Sakti Mangunkarso tanpa pikir panjang saya menghubungi beliau, saya diberikan pencerahaan dan solusi, pada awalnya saya ragu ragu tapi saya coba memberanikan diri mengikuti saran beliau,alhamdulillah berjalan lancar dan sekarang saya punya beberapa mini market dan penginapan didaerah Riau,terimah kasih saya ucapkan pada Kyai H. Sakti Mangunkarso sebab berkat beliau saya bisa seperti ini,mungkin banyak orang yang menyebut saya mengada-ada tapi saya buktikan sendiri,khusus yang serius mau bantuan silahkan hub beliau Kyai Sakti Mangunkarso beliau orangnya ramah ini nomor beliau 0852 1117 4125 ini pengalaman pribadi saya percaya atau tidak semua tergantung pembaca demi Allah ini nyata sekian dan terima kasih ,Assalamualaikum Wrb....allahuakbar....allahuakbar....allahuakbar.
Posting Komentar